Silahkan tunggu beberapa saat . . . . . .
Mohon maaf, konten hanya dapat diakses menggunakan mode landscape atau melalui komputer. Silahkan mengubah screen rotation Anda dan memperbaharui laman ini.
Baik fisik, mental, maupun psikis, kesehatan merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan kita. Selain mengurangi resiko terkena penyakit, kesehatan yang dijaga secara teratur dapat membuat diri lebih segar dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Berbagai macam cara pun dapat dilakukan guna meningkatkan kesehatan, seperti mengonsumsi makanan yang mengandung zat bergizi layaknya buah dan sayuran ataupun melakukan kegiatan olahraga di pagi hari. Meski demikian, hal ini cenderung tidak mudah untuk dilakukan bagi sebagian orang, dan salah satunya adalah kalangan mahasiswa.
Kesibukan menjadi alasan utama atas kesulitan yang dihadapi dalam usaha menjalani gaya hidup sehat. Banyak dari mereka yang mengalami kekurangan waktu untuk makan, terutama makanan yang sehat, dan istirahat karena tugas yang kerap berdatangan ataupun kegiatan lain di kampus, seperti kepanitiaan acara maupun organisasi. Kendati demikian, mereka tetap melakukan beberapa kegiatan demi mempertahankan kesehatannya, seperti makan secara reguler atau istirahat sesudah mengerjakan tugas.
Padatnya waktu yang perlu diluangkan untuk mengurus segala masalah kuliah acap kali menjadi alasan utama di balik sulitnya mempertahankan gaya hidup sehat. Demi mengejar nilai atau melakukan rapat, ada kalanya mahasiswa memilih untuk terus terjaga hingga larut malam meski tubuh sudah ‘meminta’ istirahat. Kurangnya waktu istirahat ini dapat memunculkan masalah lain, seperti makan larut malam, emosi tidak stabil, tidak fokus, dan bermalas-malasan pada sisa hari yang harusnya bisa digunakan untuk berolahraga. Selain menipiskan waktu untuk menjalankan pola hidup sehat, tentu hal ini juga bisa mengarahkan mahasiswa ke berbagai macam penyakit.
Menjadi mahasiswa tentunya mengalami perubahan gaya hidup dari fase sebelumnya. Tuntutan akademik yang relatif lebih berat, kegiatan ekstrakurikuler yang lebih banyak, belum lagi aktivitas di luar kampus yang padat membuat pola hidup sehat menjadi terabaikan. Begadang dan pola makan yang tidak teratur dan kurang sehat menjadi dua masalah utama yang dialami para mahasiswa.
Kesibukan saya di UMN adalah tergabung BPH UKM Qorie dan satu kepanitiaan acara DKV. Untuk jaga kesehatan saya sudah berusaha untuk istirahat yang cukup, banyak minum air putih, dan makan makanan bervitamin. Saya kan mahasiswa Desain banyak begadang dan lain-lain. Walaupun saya masih tinggal di rumah juga dan ada orangtua yang masak, pola hidup saya tuh masih kurang keatur juga karena selain sibuk dengan kuliah, masih harus ngurusin yang lain juga.
Saat ini saya lagi tergabung di salah satu UKM dan komunitas juga dan perubahan gaya hidup yang pengaruh ke kesehatan adalah dulu saya tidak pernah begadang, tapi sekarang hampir selalu begadang. Makan pun dulu dibiasakan tiga kali sehari, tapi sekarang sering terlewat. Meski begitu, saya sih berusaha untuk enggak sering-sering main keluar, tidur yang cukup, dan makan yang teratur.
Minimnya waktu yang dimiliki mahasiswa untuk benar-benar memperhatikan kesehatan membuat kalangan insan cendekia perlu mencari jalan alternatif. Maka dari itu, Yuk simak cara efektif agar Mahasiswa bisa menjaga kesehatannya ala perawat Medic di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Kesulitan mencari makanan pada pagi hari hingga malas memasak, membuat beberapa mahasiswa memilih untuk menggabungkan waktu sarapan dengan makan siang atau yang lebih dikenal dengan sebutan brunch. Brunch biasanya dilakukan pada pukul 10.00-11.00, di antara waktu sarapan dan makan siang.
Berlawanan dengan tren brunch yang kerap dilakukan mahasiswa, salah satu perawat UMN Medical Center, Katarina Tri Retno Wati menganggap sarapan tetap penting untuk dilakukan.
Kita bisa buat makanan instan atau roti tawar untuk sarapan, dilengkapi dengan teh manis panas yang mengandung karbohidrat. Setidaknya cukup untuk beberapa jam sebelum makan siang untuk menjaga lambung.
- papar Retno
Untuk orang dewasa, istirahat dilakukan minimal enam jam sehari. Dalam kurun waktu enam jam ini, mahasiswa diharapkan dapat beristirahat secara berkualitas. Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan kerja organ-organ tubuh.
Untuk dapat tidur nyenyak, Retno menganjurkan relaksasi dengan mengalihkan pandangan sejenak dari tugas-tugas, memutar lagu favorit, atau melakukan pijatan ringan di bagian kepala, leher, dan lengan.
Walaupun enggak terasa capek di badan kita, begadang dan insomnia itu enggak bagus. Lama-lama badan kita bisa soak karena semakin tua organ tubuh itu, maka akan menurun pula kerjanya,
- papar Retno
Untuk mengakali terbatasnya waktu berolahraga di tengah tumpukan tugas, cobalah lakukan sedikit peregangan otot dan olahraga kecil seperti sit up, atau jogging di tempat setelah bangun tidur.
Untuk durasi, Retno mengatakan, semua orang punya porsi yang berbeda dalam melakukan olahraga setiap harinya.
Hanya dengan peregangan otot, kemudian.keringat sudah keluar, sebenarnya sudah cukup untuk sehari-hari. Bisa juga dilengkapi dengan mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) olahraga yang ada di kampus,
- papar Retno
Dalam kondisi normal, konsumsi vitamin cukup dilakukan sehari sekali. Namun jika sedang sakit, dosis bisa disesuaikan dengan keadaan tubuh.
Dilansir dari Halodoc.com, vitamin C memiliki beberapa manfaat, salah satunya meningkatkan daya tahan tubuh. Di sela-sela jadwal yang padat, mahasiswa sering alpa menjaga kesehatannya. Makan sembarangan dan tidur tidak teratur bisa melemahkan daya tahan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit mudah menyerang. Karenanya, diperlukan vitamin C yang cukup untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menghindarkan kita dari penyakit.
Salah satu kunci menjaga kesehatan pribadi adalah dengan mengenal diri sendiri, misalnya dengan mengenali preferensi terhadap suatu hal, mengenali batasan waktu saat mengerjakan tugas, hingga mengenali kelainan pola tidur atau pola makan. Hal-hal ini bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental mahasiswa secara langsung.
Kalau kita kenali diri sendiri, kita tahu apa yang menjadi masalah kita dan tahu butuhnya apa (untuk mengatasinya),
- papar Retno
Waktu persiapan
10 menit
Waktu memasak
10 menit
Total waktu memasak
20 menit
Bahan
Cara Memasak
Panaskan semangkuk susu hingga mendidih.
Masukkan lima sendok makan oatmeal ke dalam susu. Saat mulai masak, tambahkan sedikit air sesuai selera.
Potong buah stroberi menjadi dua bagian dan potong tipis buah pisang.
Setelah oatmeal matang, matikan api. Sajikan dengan potongan buah yang ditata di atas oatmeal.
Waktu persiapan
20 menit
Waktu memasak
30 menit
Total waktu memasak
50 menit
Bahan
Cara Memasak
Panaskan minyak goreng di atas wajan.
Masukkan dua siung bawang putih dan dua siung bawang merah yang sudah diiris tipis dan tomat yang sudah dipotong kotak-kotak ke dalam minyak panas.
Jika aroma wangi sudah tercium, masukkan kangkung. Tambahkan garam, lada, serta penyedap rasa sesuai selera. Ultimates menambahkan potongan cabai rawit bila ingin lebih pedas. Bisa juga menambahkan sedikit air agar lebih berkuah.
Masak kangkung sampai layu, kemudian sajikan.
Waktu persiapan
10 menit
Waktu memasak
30 menit
Total waktu memasak
40 menit
Bahan
Cara Memasak
Potong brokoli menjadi bagian kecil, buang batangnya. Rebus dalam air mendidih hingga brokoli setengah matang.
Rebus makaroni hingga matang.
Campurkan tiga butir telur dengan lada, garam, dan penyedap rasa secukupnya. Kocok sampai rata. Ultimates dapat menambahkan susu agar hasilnya lebih lembut.
Panaskan dua sendok makan minyak goreng, masukkan telur yang sudah dikocok, makaroni rebus, dan brokoli rebus. Aduk hingga rata. Sajikan.
Biasanya, Mahasiswa identik sekali dengan pola hidup yang tidak teratur. Mulai dari jam tidur yang berantakan, hingga pola makan yang mengedepankan prinsip “asal murah dan enak”. Hal tersebut, secara tidak langsung terjadi akibat dari banyaknya pekerjaan, layaknya tugas kuliah, hingga kegiatan-kegiatan seperti kepanitiaan yang berhasil membuat Mahasiswa lupa akan pola hidup sehat. Padahal, bukan rahasia lagi jika pola hidup sehat menjadi hal yang sangat penting, dalam menjaga kebugaran tubuh.
Tanpa fisik yang sehat, aktivitas sehari-hari pun akan terhambat. Hal ini lah yang disadari oleh Jovanka Audria Junarso, Mahasiswi Komunikasi Strategis Universitas Multimedia Nusantara (UMN) angkatan 2016. Walau disibukkan dengan tugas kuliah dan aktif mengikuti berbagai kegiatan di dalam dan di luar kampus, Jovanka tetap memperhatikan kesehatannya, dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menjaga asupan makanan yang acap kali luput dari perhatian Mahasiswa.
Menurut gue, menjaga pola makan dan olahraga itu sangat penting, dan enggak lupa juga gue minum air putih,” ujar None Buku Jakarta Selatan 2016 itu.
Padatnya aktivitas membuat Jovanka merasa perlu mengubah pola makannya menjadi lebih baik. Di samping kesadaran diri untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak, Runner-up II Ms. UMN 2017 ini mengaku dirinya kini makin rajin mengonsumsi sayur, buah dan air putih. Kebiasaan tersebut dilakukannya sebagai upaya menjaga keseimbangan asupan gizi dan kebutuhan air.
Sebenarnya sekalian diet juga,” tuturnya seraya tersenyum.
Bicara soal cara mendisiplinkan pola makan, Jovanka mengaku dirinya memiliki target sendiri untuk menjaga asupan makan, seperti dengan mengurangi porsi makanan berlemak selama weekdays dan melonggarkan aturan makan tersebut saat akhir pekan. Jovanka memilih menukar menu makan malamnya ataupun camilannya dengan buah. Menurutnya, konsumsi buah dah sayur masih realistis untuk dilakukan oleh Mahasiswa.
Sebenarnya harga buah potong di supermarket juga setara dengan harga satu bar cokelat,” Jovanka memberi perumpamaan.
Ditemui di waktu berbeda, Timothy Jonathan Mahasiswa Sistem Informasi UMN angkatan 2016 juga mengungkap pentingnya menjaga asupan buah dan sayur. Selain konsumsi daging untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh, menurutnya sebisa mungkin sayur-sayuran juga ada dalam menu makan sehari-hari.
Kalau misalkan enggak suka sayur diubah saja ke buah, karena buah kan juga enggak mahal. Atau kalau misalkan buah juga enggak bisa (terpenuhi), yang penting itu minum (air putih), ” ujar mahasiswa yang tengah menjalani seleksi kepengurusan Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) itu.
Di sela aktivitas sehari-hari, idealnya kita tetap menyediakan waktu untuk berolahraga. Seperti yang dilakukan Timothy misalnya. Panitia IS Fest (Infomation System Festival) ini biasa memanfaatkan waktu luangnya di akhir pekan untuk menjalankan hobinya, bermain basket. Sementara di hari biasa, setidaknya ia menyempatkan waktu 10 sampai 20 menit dalam sehari untuk sekadar push-up atau latihan fisik sederhana lain.
Kalau pagi, karena pasti kan susah juga (untuk olahraga), jadi biasanya hanya meregangkan tubuh saja,” ungkap Timothy.
Menurutnya, meski terbilang sederhana, meregangkan otot di pagi hari dapat membuat tubuh kita lebih siap untuk beraktivitas. Senada dengan Timothy, Jovanka juga memiliki target untuk berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu, dengan intensitas waktu yang berbeda. Jika Timothy lebih memilih untuk push-up atau bermain basket, Jovanka lebih tertarik pada Yoga, kick boxing, atau cardio dance. Jovanka berpendapat, jenis olahraga yang dipilih harus sesuai dengan minat kita.
Kalau suka dance, kamu bisa coba menari di rumah dengan sarana YouTube atau ikut dance class, atau sukanya bela diri seperti muay thai, itu bisa dicoba,” tuturnya.
Selain latihan fisik, secara psikologis, ketahanan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh tingkat stres. Keduanya mengakui, punya caranya tersendiri dalam mengatasi akan hal itu. Seperti Jovanka yang memilih melakukan yoga atau pilates. Sedangkan, Timothy memilih berkumpul dengan teman-temannya, guna menghindari tingkat stress.
“Kalau misalkan stres, aku sendiri biasanya langsung cari teman-teman kumpul bareng,” ungkap Timothy.
Di samping berolahraga dan kelola stres, Timothy menambahkan, waktu tidur juga sebisa mungkin tak luput dari perhatian. Sebab, tubuh memiliki batasannya sehingga kita tidak bisa memforsir diri untuk melakukan beragam aktivitas.
“Misalkan 4 jam juga tidur saja 4 jam yang penting kita ada waktu istirahatnya sebentar, ” ujar Timothy.
Pola hidup dapat lebih sehat bila mahasiswa mampu membatasi atau bahkan menghindari dari konsumsi rokok dan minuman beralkohol. Bicara soal hal ini, Jovanka dan Timothy memiliki pandangan berbeda.
Secara pribadi Timothy beranggapan merokok dan minum minuman keras adalah keputusan pribadi. Pria berkacamata ini menambahkan bahwa merokok dan minum minuman keras itu sukar untuk dicegah.
“Tapi menurut gue, enggak apa-apa kalau memang mereka bisa menjaga kesehatannya sendiri. Walau mungkin bagi perokok selalu terlihat sehat di luar, dan kita enggak tahu di dalamnya kesehatannya bagaimana,” ujar Timothy
Bagi peminum alkohol yang menjadi masalah merupakan gaya hidup remaja agar diterima di kalangan pergaulannya.
“Pada dasarnya alkohol juga memberikan manfaat baik bagi tubuh, tapi kembali lagi pada diri sendiri untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan,”
Bagi peminum alkohol yang menjadi masalah merupakan gaya hidup remaja agar diterima di kalangan pergaulannya.
“Pada dasarnya alkohol juga memberikan manfaat baik bagi tubuh, tapi kembali lagi pada diri sendiri untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan,”
“Intinya semua harus kembali ke diri sendiri sih, kita yang menentukan diri kita untuk sehat atau tidak,” tambah Timothy.
Namun, Jovanka berucap sebaliknya dari Timothy. Ia mengungkapkan kurang menyukai zat adiktif seperti rokok dan alkohol, serta kurang setuju akan perilaku perokok dan peminum.
“Untuk para mahasiswa yang merokok dan minum minuman keras, sayang sih organ hati dan paru-parunya,”
Selain bau rokok yang kurang sedap, lintingan tembakau juga menyebarkan penyakit untuk orang lain yang menjadi perokok pasif.
“Tingkat resiko terserang penyakit perokok pasif lebih tinggi ketimbang perokok aktif itu sendiri, jadi kasihan yang bukan perokok mendapat dampak buruk dari rokok,” tegas Jovanka.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa kondisi pusing kepala, ngefly atau yang sering disebut mabuk acap kali merugikan orang lain.
“Kondisi badan yang sering dialami peminum tersebut terkadang pikiran kita suka tidak sehat bisa merugikan orang lain, seperti saat berkendara bisa terjadi tabrakan. Kalau hanya kerusakan pada kendaraan itu tidak masalah, tapi bagaimana jika membahayakan nyawa orang?”
“Jadi gue menyarankan mahasiswa-mahasiswa untuk berhenti merokok dan minum alkohol, untuk kebaikan diri sendiri dan kesejahteraan orang di sekitar,” tutup Jovanka.
Minimnya waktu yang dimiliki mahasiswa untuk benar-benar memperhatikan kesehatan membuat kalangan insan cendekia perlu mencari jalan alternatif. Maka dari itu, Yuk simak cara efektif agar Mahasiswa bisa menjaga kesehatannya ala perawat Medic di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
UMN Medical Center berdiri sejak 2015 dan sudah mencapai generasi keempat. Perlu diingat bahwa UMN Medical Center bukanlah poliklinik. Dalam wawancara dengan ULTIMAGZ April 2016 silam, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Ika Yanuarti menyatakan bahwa UMN Medical Center memiliki konsep balai pengobatan yang tidak berfokus pada penyembuhan, melainkan pertolongan pertama.
UMN Medical Center memiliki tempat pelayanan kesehatan yangu disebut Unit Kesehatan Kampus (UKK) yang bertempat di sebelah Function Hall UMN. Selain UKK, UMN Medical Center juga turut membantu pelaksanaan kegiatan kampus lainnya dengan menjadi bagian dalam kepanitiaan acara kampus sebagai tenaga medis. Setiap layanan kesehatan yang diberikan pun disesuaikan dengan standar operasional UMN Medical Center itu sendiri.
Pelayanan memiliki SOP terbitkan sendiri, update setiap enam bulan sekali, referensinya dari AHA (American Health Association). Setiap kegiatan memerlukan asistensi dari perawat yang siaga di UKK tiap jam 10 sampai 12.
— Ketua UMN Medical Center Gen 4, Rianis Jasper
Pelatihan tahun ini ada internal divisi kesehatan dan medis, dan ada eksternal pelatihan dari tenaga ahli RS OMNI. Sistem pemilihan anggota adalah mahasiswa UMN aktif, open recruitment setelah OMB, seleksi selama satu semester lalu pelantikan pada bulan Februari.
— Ketua UMN Medical Center Gen 4, Rianis Jasper
Dalam pemilihan anggota, UMN Medical Center juga memiliki persyaratan tersendiri. Hal ini dilakukan agar layanan kesehatan yang nantinya diberikan akan tersalurkan dengan sesuai. Setiap anggota melalui tahapan seleksi yang panjang dan mengikuti pelatihan kesehatan.
Selain layanan kesehatan, UMN Medical Center juga memiliki agenda internal berupa penyuluhan kesehatan, kampanye, dan acara tahunan Alive yang terdiri atas seminar, workshop, dan festival fun run di akhir acara.
Christian Karnanda Yang
Christian Karnanda Yang
Ridi F. Khan
Gilang Fajar Septian
Audrie Safira Maulana
Abel Pramudya
Agatha Lintang Kinasih
Anindya Wahyu Paramitha
Geofanni Nerissa Arviana
Galuh Putri Riyanto
Hilel Hodawya
Nabila Ulfa Jayanti
Billy Dewanda Perdana
Daniela Dinda Ayuningtyas
Devonseta Aldi Nathaniel
Elisabeth Rafaela Chandra Novira
Gabriela Vivien Arienda
Imaculata A. Felisitasya Manukbua
Laurentius Juliano Ergian Pinandita
Nadine Khalishah Azura
Roberdy Giobriandi
Robin Colinkang
Saras Sania Zelikha Putri
Yusak Yosefianus
Theresia Maria
Steven Kosasih
Yusak Yosefianus
Theresia Maria
Steven Kosasih
Jeremias Rama
Brilyan Aro
Rano Muhamad Mukhlis