Memulainya tahun ajaran semester ganjil 2017/2018, mahasiswa baru UMN angkatan 2017 akan memasuki dunia perkuliahan. Fase awal sebagai mahasiswa dari seorang siswa memang tidaklah mudah, mereka perlu waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar kampus. Salah satunya mengenal fasilitas kampus. Pasalnya, dengan hal itu mahasiswa baru mengetahui fasilitas apa saja yang bisa digunakan guna menunjang kegiatan mereka di kampus. Kendati demikian, kampus juga harus berbenah dalam memperbaiki fasilitas kampus, apalagi mahasiswanya terus bertambah.
Data didapatkan dari marketing UMN pada Selasa (25/7/2017)
Total Mahasiswa:
Akuntansi
0 siswa
Arsitek
0 siswa
DKV
0 siswa
Teknik Elektro
0 siswa
Teknik Fisika
0 siswa
FTV
0 siswa
Perhotelan
0 siswa
Ilmu Komunikasi
0 siswa
Jurnalistik
0 siswa
Management
0 siswa
Teknik Informatika
0 siswa
Sistem Informasi
0 siswa
Sistem Komputer
0 siswa
Teknik InformatikaDouble Degree
0 siswa
Dengan jumlah mahasiswa yang kian bertambah, secara langsung kampus juga harus menambah dan memperbaiki fasilitas kampus. Hingga saat ini, UMN memiliki beragam fasilitas untuk mendukung kegiatan mahasiswa secara akademik maupun non-akademik, di antaranya Function Hall, Lecture Hall, Student Lounge, Studio TV, perpustakaan, dan sebagainya.
GREENSCREEN
LAB iMAC
STUDIO TV
LAB RADIO
NEWSROOM
STUDIO FOTO
(klik untuk mendengar)
Namun, dari fasilitas-fasilitas tersebut, masih ada yang dinilai belum mampu menunjang kegiatan mahasiswa. Berdasarkan hasil angket yang dilakukan Ultimagz pada 25 Maret hingga 2 April 2015. Ultimagz menyimpulkan ada tiga fasilitas yang perlu diperhatikan berdasarkan suara keluhan terbanyak, yaitu fasilitas di dalam kelas, Wi-Fi, dan lahan parkir.
Untuk itu, tanggal 4-9 Juli 2017, Ultimagz kembali menyerbarkan angket kepada mahasiswa UMN yang bertujuan melihat fasilitas apa saja yang dinilai sudah memenuhi kebutuhan mahasiswa maupun yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.
Dari 120 responden, 42 mahasiswa menilai perpustakaan sebagai fasilitas yang paling mendukung kegiatan mahasiswa. Disusul dengan Lab (Lab iMac, lab komputer, studio TV dan radio) dengan 40 suara dan komputer 32 suara.
Kendati demikian, menurut mahasiswa, masih terdapat fasilitas-fasilitas yang kurang mendukung dan harus segera diperbaiki. Seperti, Wi-Fi, perpustakaan, kelas, Lab (Lab iMac, lab komputer, studio TV dan radio).
Berdasarkan hasil angket tersebut, terdapat empat fasilitas utama yang banyak dikeluhkan, di antaranya Wi-Fi, perpustakaan, komputer, dan lapangan parkir.
Ir. Andrey Andoko, M. Sc
Wakil Rektor II
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Rektor II Andrey Andoko menyatakan, untuk Wi-Fi, kesulitan pengaksesan layanan internet disebabkan karena tidak terjangkaunya Access Point (AP) dari layanan internet tanpa kabel tersebut. Pasalnya, AP diletakkan pada wilayah-wilayah yang ramai dikunjungi oleh mahasiswa seperti kantin. Kecepatan internet yang dinilai lambat oleh mahasiswa disebabkan oleh adanya bandwidth pada jam efektif perkuliahan, hal ini ditujukan agar terjadi pemerataan dalam pengaksesan internet. Maka itu, penggunaan Wi-Fi di luar jam efektif perkuliahan akan lebih cepat. “Kalau mau cepat, untuk download, bisa setelah jam 17.00, tanpa batasan,” ucapnya yang dihubungi Ultimagz pada Minggu (23/7/2017).
Mengenai perpustakaan, menurutnya, setiap tahunnya UMN selalu menambahkan koleksi buku yang ada di perpustakaan. Selain itu, perpustakaan akan mengalami perluasan menjadi dua lantai pada Agustus mendatang. Andrey juga menjamin instalasi anti virus pada setiap komputer di perpustakaan untuk kenyamanan mahasiswa.
Sementara itu, fasilitas komputer yang tersedia di lab dan ruang kelas memiliki spesifikasi yang beragam sesuai dengan kebutuhannya, mulai dari Core2duo sampai dengan Core i7 tersedia di UMN. Hanya saja, spesifikasi yang terbaru tidak diinstalasi secara merata. Adapun demikian, setiap tahunnya selalu ada penggantian perangkat komputer dengan spesifikasi yang terbaru. Sama halnya dengan program Adobe, instalasi program Adobe tidak dilakukan secara merata di seluruh komputer lantaran disesuaikan dengan keperluannya saja.
Terkait lapangan parkir, lanjut Andrey, UMN memang tidak akan menyediakan lapangan parkir tanpa batas. Kampus telah menjalin kerja sama dengan Summarecon Digital Center (SDC) untuk mengalihkan mahasiswa yang tidak mendapat parkir agar memarkirkan kendaraannya di SDC. Namun, pihak kampus tetap menyarankan penggunaan kendaraan yang tidak terlalu menyita lahan parkir. “Lahan ada batasnya sehingga mahasiswa disarankan naik sepeda atau motor,” ujarnya.